Kenali Lebih Baik Jenis-jenis Obat

Bebas atau Keras?

Berdasar golongannya, obat dapat dibagi menjadi empat yaitu:

1. Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter.
Di negara-negara Barat, obat ini disebut OTC atau over the counter . Meski disebut aman, obat bebas tetap tidak boleh digunakan sembarangan.

Kemasan obat ini ditandai lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Biasa digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan, biasanya berupa vitamin atau multivitamin.

2. Obat Bebas Terbatas

Obat jenis ini masih bisa dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasannya, terdapat lingkaran biru bergaris tepi hitam.

Contoh obat bebas terbatas antara lain obat antiflu atau obat antimabuk. Pada kemasannya terdapat peringatan bertanda kotak kecil berdasar gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam. Biasanya terdapat peringatan seperti berikut:

Pemakaian obat ini juga harus dihentikan bila kondisi penyakit semakin serius. Sebaiknya pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sangat tidak dianjurkan untuk melakukan pengobatan sendiri dengan obat-obatan yang seharusnya diperoleh lewat resep dokter. Meski gejala dan keluhan penyakit sama, obat yang digunakan belum tentu sama.

Jangan lupa, perhatikan tanggal kedaluwarsa obat, baca informasi pada kemasan tentang petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan, efek samping, dosis obat, cara menyimpan obat, dan interaksi obat dengan obat lain atau interaksi obat dengan makanan yang dikonsumsi.

3. Obat Keras dan Psikotropika

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.

Obat yang termasuk dalam golongan ini misalnya antibiotik, seperti tetrasiklin, penisilin, obat-obatan yang mengandung hormon, obat penenang, dan lain-lain. Obat jenis ini tidak bisa sembarang dikonsumsi karena bisa berbahaya, meracuni tubuh, memperparah penyakit, atau menyebabkan kematian.

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Contoh: diazepam, phenobarbital.

4. Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contohnya morfin dan petidin

Sebelum menggunakan obat, ada baiknya mengetahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman. Informasi mengenai obat dapat diperoleh dari etiket atau brosur pada kemasan obat bebas dan bebas terbatas.

Yang Mana, Ya?

Untuk menentukan jenis obat yang dibutuhkan, beberapa hal perlu diperhatikan, antara lain:

1. Gejala atau keluhan penyakit.
2. Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus dan lain-lain.
3. Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu.
4. Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan interaksi obat yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.
5. Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat dengan obat yang sedang diminum.
6. Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan kepada apoteker.
7. Jangan segan bertanya kepada dokter mengenai resep yang diberikannya.

www.tabloidnova.com

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Powered By Blogger

Mengenai Saya

Followers


Recent Comments